Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menuai sorotan setelah terlihat pilih kasih dalam merespons protes yang diajukan oleh Timnas Indonesia dan Bahrain. AFC langsung memberikan tanggapan cepat terhadap permintaan Bahrain untuk memindahkan venue pertandingan.
Beberapa waktu lalu, PSSI mengajukan keberatan terkait kepemimpinan wasit dalam laga Bahrain vs Timnas Indonesia yang berlangsung pada Kamis (10/10). PSSI menganggap bahwa wasit Ahmed Al Kaf bertindak tidak adil dan kontroversial.
Salah satu dugaan ketidakadilan yang dilakukan Ahmed Al Kaf adalah memberikan waktu tambahan melebihi batas yang telah ditentukan, yang menguntungkan Bahrain sebagai tuan rumah dan memungkinkan mereka mencetak gol penyama kedudukan. Akibatnya, tiga poin yang sudah di depan mata bagi Timnas Indonesia sirna.
Setelah pertandingan berakhir imbang 2-2, PSSI langsung mengajukan protes keras kepada AFC. Namun, AFC tampak tidak peduli terhadap keluhan yang disampaikan oleh Timnas Indonesia. Hal ini terlihat dari pernyataan Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor, yang meminta PSSI untuk lebih jelas menjelaskan tuntutannya.
"Kami membutuhkan PSSI untuk mengklarifikasi apa yang mereka keluhkan, apakah itu performa, manajemen waktu, atau masalah spesifik lainnya," ujar Windsor, seperti dilansir New Straits Times. "Kami telah menerima berbagai laporan, tetapi keluhan mereka harus terperinci, dan VAR telah mencoba membantu wasit dalam pengambilan keputusan."
Pernyataan Sekjen AFC yang terkesan mengabaikan tuntutan PSSI ini memicu kemarahan. Arya Sinulingga, Exco PSSI, merasa bahwa AFC tidak adil dan menunjukkan keberpihakan dalam menanggapi tuntutan Indonesia.
"Pada 11 Oktober 2023, kami mengirimkan surat kepada FIFA," kata Arya melalui akun Instagram pribadinya. "Dalam surat tersebut, kami menyoroti dua poin utama: pertanyaan mengenai tambahan waktu yang seharusnya hanya enam menit, dan mengapa semua wasit berasal dari Asia Barat."
"Saya tidak memahami pernyataan Sekjen AFC. Mungkin manajemennya kurang baik, sehingga surat kami tidak sampai kepadanya," tambahnya. "Kami harap AFC dapat memprosesnya dan jangan beralasan bahwa surat tersebut belum sampai, karena kami sudah mengirimkannya ke FIFA."
Tuntutan PSSI tampaknya tidak mendapatkan perhatian lebih dari AFC. Namun, tak lama setelahnya, AFC mengeluarkan keputusan mengejutkan terkait permintaan Bahrain untuk memindahkan laga melawan Timnas Indonesia.
Pada Jumat (18/10), AFC merilis pernyataan resmi menanggapi permintaan Bahrain untuk memindahkan venue pertandingan yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025. Dalam pernyataannya, AFC mengonfirmasi bahwa mereka akan melakukan diskusi lebih lanjut sebelum menyetujui permintaan tersebut.
"AFC telah memahami kekhawatiran yang disampaikan oleh Asosiasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengenai keselamatan dan keamanan tim nasional mereka menjelang laga tandang Kualifikasi Piala Dunia 2026," bunyi pernyataan resmi AFC. "AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan semua pemain, ofisial, dan penggemar, sambil mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring."
Respons cepat AFC terhadap permintaan Bahrain menimbulkan pro dan kontra, mengingat seolah AFC lebih responsif terhadap tuntutan Bahrain dibandingkan dengan Timnas Indonesia. Banyak pihak menganggap bahwa AFC menunjukkan keberpihakan dalam menangani masalah yang sama.
Komentar0